nama berjalan

Senin, 23 Februari 2015

Mengenal Tanaman Cabai

Masyarakat Indonesia secara umum sudah tidak asing lagi dengan tanaman cabai. Buah dari tanaman ini biasa dipergunakan sebagai bumbu masak maupun dimakan segar bersama makanan ringan. Tanaman ini memiliki beragam varietas, mulai dari cabai rawit, cabai keriting, cabai besar, hingga cabai paprika yang merupakan jenis cabai termahal saat ini.


Jenis Cabai

Cabai pada dasarnya terbagi atas dua golongan utama, yaitu cabai besar (Capsicum annum L.) dan cabai rawit (Capsicum frutescens L.) Cabai besar terbagi menjadi dua golongan, yaitu cabai pedas (hot pepper) dan cabai paprika (sweet pepper). Pada artikel ini kami akan mengulas cabai besar pedas (Capsicum annum var. longum L.)

Asal Usul dan Perkembangan Tanaman Cabe

Tanaman cabai (hot pepper) berasal dari daratan Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Tanaman tumbuh kira-kira sejak 2500 tahun sebelum Masehi. Masyarakat yang pertama kali memanfaatkan dan mengembangkan cabai adalah orang Inca di Amerika Selatan, orang Maya di Amerika Tengah, dan orang Aztek di Meksiko. Mereka memanfaatkan cabai sebagai bumbu masakan. Christopher Colombus yang mendarat di pantai San Salvador pada tanggal 12 Oktober 1492 menemukan penduduk setempat banyak yang menggunakan buah merah menyala berasa pedas sebagai bumbu masakan. Kemudian Columbus membawa cabai dari benua Amerika ke Spanyol untuk dipersembahkan kepada Ratu Isabella sebagai hasil temuannya di benua Amerika. Pada tahun 1500-an, bangsa Portugis mulai memperdagangkan cabai ke Makao dan Goa, kemudian masuk ke India, Cina, dan Thailand. Sekitar tahun 1513 kerajaan Turki menduduki wilayah Portugis di Hormuz, teluk Persia. Saat Turki menduduki Hongaria, cabai pun dibudidayakan di Hongaria.

Hingga sekarang belum ada data yang pasti mengenai kapan tanaman ini dibawa masuk ke Indonesia. Menurut dugaan, kemungkinan komoditas cabe dibawa oleh saudagar-saudagar dari Persia ketika singgah di Aceh. Sumber lain menyebutkan bahwa cabai masuk ke Indonesia dibawa oleh bangsa Portugis.

Morfologi Tanaman Cabe

Cabai termasuk tanaman semusim (annual) yang berbentuk perdu, tumbuh tegak dengan batang berkayu dan bercabang banyak. Tinggi tanaman dewasa antara 65–170 cm dan lebar tajuk 50–100 cm.

Dalam dunia tumbuh-tumbuhan (Plantarum), tanaman ini tergolong dalam tumbuhan yang menghasilkan biji (Spermatophyta). Biji cabai tertutup oleh kulit buah sehingga termasuk dalam golongan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae). Lembaga pada bijinya terbagi dalam dua daun lembaga, sehingga dimasukkan dalam kelas tumbuhan berbiji belah (Dicotyledoneae). Hiasan bunga cabai termasuk lengkap, yaitu terdiri atas kelopak dan mahkota, dengan daun-daun mahkota yang berlekatan menjadi satu, sehingga dimasukkan dalam sub-kelas Sympetalae. Cabai termasuk dalam keluarga terung-terungan (Solanaceae).

Klasifikasi Tanaman Cabe

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas  : icotyledoneae
Subkelas : Sympetalae
Ordo : Tubiflorae (Solanales)
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum annum L.

Anantomi Cabe

Akar Cabe

Perakaran cabai merupakan akar tunggang yang terdiri atas akar utama (primer) dan akar laterl (sekunder). Dari akar lateral keluar serabut-serabut akar (akar tersier). Panjang akar primer tanaman berkisar 35–50 cm. Akar lateral menyebar dengan panjang berkisar 35–45 cm.

Batang Cabe

Batang utama tanaman tegak lurus dan kokoh, tinggi sekitar 30–40 cm, dan diameter batang sekitar 1,5–3,0 cm. Batang utama tanaman berkayu dan berwarna cokelat kehijauan. Pada budidaya cabai intensif pembentukan kayu pada batang utama mulai terjadi pada umur 30–40 hari setelah tanam (HST). Pada setiap ketiak daun cabai akan tumbuh tunas baru yang dimulai pada umur 10–15 HST. Namun pada budidaya cabai intensif, tunas-tunas baru itu harus dirempel.

Dilihat dari pertumbuhan tanaman, pertambahan panjang tanaman cabe diakibatkan oleh pertumbuhan kuncup secara terus-menerus. Pertumbuhan tanaman seperti ini disebut pertumbuhan simpodial. Cabang primer akan membentuk percabangan sekunder dan cabang sekunder membentuk percabangan tersier terus- menerus. Pada budidaya cabai secara intensif akan terbentuk sekitar 11–17 percabangan pada satu periode pembungaan.

Daun Cabe

Daun cabai berwarna hijau muda sampai gelap. Daun ditopang oleh tangkai daun. Tulang daun cabe berbentuk menyirip. Secara keseluruhan bentuk daun cabai besar adalah lonjong dengan ujung daun tanaman meruncing.

Bunga dan Buah Cabe

Seperti umumnya famili Solanaceae, bunga cabai berbentuk terompet (hyporcrateriformis). Bunga cabe tergolong bunga yang lengkap (completus) karena terdiri dari kelopak bunga (calyx), mahkota bunga (corrola), benang sari (stamen), dan putik (pistillium). Alat kelamin jantan (benang sari) dan alat kelamin betina (putik) cabe terletak dalam satu bunga sehingga disebut berkelamin dua (hermaphroditus). Bunga cabai tumbuh di percabangan (ketiak daun), terdiri dari 6 helai kelopak bunga berwarna hijau dan 5 helai mahkota bunga berwarna putih.

Tangkai putik berwarna putih dengan kepala putik berwarna kuning kehijauan. Dalam satu bunga cabai terdapat satu putik dan enam benang sari. Tangkai sari berwarna putih dengan kepala sari berwarna biru keunguan. Setelah penyerbukan akan terjadi pembuahan. Pada saat pembentukan buah cabe, mahkota bunga rontok tetapi kelopak bunga tetap menempel pada buah cabai.

Bentuk buah cabe bervariasi, tergantung pada varietasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar