nama berjalan

Senin, 23 Februari 2015

Cara Berkebun dan Menanam Cabe Rawit Merah di Pot




Siapa yang tidak mengenal cabe rawit? Dapat dipastikan bahwa seluruh masyarakat Indonesia mengenal varietas cabe yang satu ini. Ciri khas cabe rawit merah yaitu ukurannya yang relatif kecil namun mempunyai rasa pedas yang luar biasa. Semakin mahalnya harga cabe rawit di pasaran membuat cabe ini menjadi semakin berharga untuk didapatkan. Namun, pembaca tidak perlu khawatir dengan mahalnya harga cabe karena penulis akan memaparkan cara menanam cabe rawit merah yang tepat. Bagi pembaca yang halaman rumahnya tidak begitu luas dapat mencoba berkebun cabe rawit setelah mempelajari cara menanam cabe merah baik itu dalam  pot atau dalam polibag.
Berkebun Cabai Rawit

Sebelum memulai cara berkebun cabai merah rawit, pembaca perlu untuk memilih biji cabe rawit yang berkualitas. Pemilihan biji cabe dimulai dengan memilih buah cabe yang sehat alias tidak terlihat sakit. Setelah dipilih, kemudian buah cabe disayat untuk mengeluarkan bijinya. Biji cabe yang telah diambil kemudian dijemur selama tiga hari dengan tidak terpapar sinar matahari secara langsung. Setelah tiga hari, saatnya melakukan proses persemaian biji cabe rawit.
Proses persemaian cabe rawit diawali dengan merendam biji cabe rawit di air hangat selama setengah jam, kemudian dilanjutkan dengan merendamnya dalam larutan perangsang akar selama sehari semalam. Biji cabe yang terlihat mengapung segera dibuang karena tidak akan dapat tumbuh dengan optimal. Biji yang lolos seleksi dibungkus kain basah selama sehari semalam. Sebagai wadah semai, pembaca dapat menggunakan bak plastik dan pada bagian dasarnya diberi lubang berdiameter 10 cm. Sebagai media semai, campurkan pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1: 1 dan disiram dengan cairan perangsang akar.
Menanam cabai rawit




Wadah dan media semai yang telah siap dapat segera digunakan untuk menyemai biji. Cara menanam cabe rawit melalui proses persemaian yang dilakukan satu per satu dengan diberi jarak antar biji supaya saat telah siap untuk ditanam di pot, benih dapat dicabut dengan mudah. Setelah disemai, bagian atas wadah yang terbuka ditutup dengan plastik tipis untuk menghindarkan biji dari gangguan. Media semai dijaga kelembabannya dengan menyiramnya dengan air secukupnya dan ditempatkan di lokasi yang teduh. Setelah biji cabe rawit tumbuh dan mempunyai sekitar empat helai daun yang baik, bibit cabe dapat segera dipindah ke pot. Saatnya pembaca memulai cara menanam cabe rawit di halaman rumah yang prinsipnya sama saja dengan cara menanam cabe merah di polibag atau di dalam pot.
Sebelum dilakukan proses penanaman, perlu untuk menyiapkan media tanam yang mempunyai fungsi sebagai pendukung pertumbuhan tanaman. Media tanam untuk cabe rawit yaitu campuran tanah gembur, pupuk kandang, dan ditambah dengan kompos dengan perbandingan 1: 1: 1 yang kemudian dimasukkan ke dalam pot berdiameter sekitar 30 cm. Media tanam harus sudah siap sejak 14 hari sebelum dimulainya proses penanaman. Satu minggu sebelum penanaman, media tanam disiram dengan larutan perangsang pertumbuhan tanaman. Setelah media tanam siap, saatnya melaksanakan cara menanam cabe rawit ataupun menanam cabe merah dalam polybag.


Cara menanam cabe rawit yang benar yaitu diawali dengan memilih bibit cabe rawit hasil semai yang kualitasnya baik, yaitu yang telah mempunyai daun minimal 4 helai sempurna. Bibit dicabut dari media semai dengan hati-hati supaya akar bibit tidak rusak. Pada media tanam di pot dibuat lubang dengan ukuran yang sedikit lebih besar dibanding dengan bibit. Masukkan bibit ke dalam lubang dengan memadatkan daerah sekitar akar supaya bibit dapat tumbuh dengan baik, dan siram dengan air secukupnya. Demikianlah cara menanam cabe rawit, semoga dapat bermanfaat.

Jenis-Jenis Cabai Di Indonesia

Baik di Indonesia maupun di mancanegara, cabai atau cabe dikenal sebagai hasil panen dari tanaman yang menghasilkan buah cabai dengan rasa pedas, dan dapat dikategorikan sebagai sayuran atau bumbu. Berbagai macam cabai memiliki karakter yang berbeda-beda, dilihat dari tingkat rasa kepedasan (dengan satuan Scoville), bentuk, dan warnanya.

Jenis-Jenis cabai
Selain dijadikan campuran bahan masakan, macam macam cabai ini mempunyai khasiat untuk kesehatan dan pengobatan. Bagi sebagian masyarakat pecinta pedas, kurang lengkap rasanya jika masakan yang dinikmatinya tanpa rasa pedas.
Di dalam buah cabai terdapat kandungan vitamin C dan betakaroten (provitamin A), yang ternyata lebih daripada buah-buahan seperti mangga, nanas, dan semangka. Bahkan kadar mineralnya terutama kalsium dan fosfor, melebihi kadar mineral yang ada pada ikan segar.
Cabai hijau dan paprika memiliki kandungan vitamin C yang lebih tinggi. Sedangkan , Kapsaisin merupakan zat yang membuat cabai terasa pedas, tersimpan dalam urat putih cabai, tempat melekatnya biji. Kapsaisin ini bersifat stomakik, yakni dapat meningkatkan nafsu makan.
Sedangkan bijinya mengandung solanine, solamidine, solamargine, solasodine, solasomine dan steroid saponin (kapsisidin). Kapsisidin bekhasiat sebagai anti biotic.
Di banyak propinsi atau kota-kota di Indonesia, maupun di luar negeri, biasanya punya sebutan sendiri-sendiri nama cabai yang umumnya tumbuh dan dikonsumsi. Namun demikian, setiap cabai biasanya memiliki nama ilmiah sebagai nama internasionalnya. Macam-macam cabai tersebut juga memberikan efek rasa dan pewarna alami untuk berbagai masakan. Mari kita lihat.

Jenis-Jenis Cabai dilihat dari Bentuk dan Rasanya

jenis-jenis-cabai-indonesia

No.
Nama Cabai
Karakteristik
Penggunaan
1 Cabai gendot Cabai gendot dikenal sebagai cabai paling pedas, aromanya merupakan perpaduan antara buah dan bunga, warnanya bermacam-macam, ada warna hijau, orange terang, kuning dan orange. Di sunda, cabe gendot sering dimasak dalam berbagai macam tumis-tumisan, juga hidangan pedas lainnya.
2 Cabe Rawit/Cayenne (Capsicum frutescens L.) Bentuknya kecil, namun memiliki rasa yang lebih pedas dibandingkan denegan cabai merah besar atau cabe merah keriting. Di Kerala, India, terdapat masakan tradisional yang menggunakan cabai rawit dan dinamakan kanthari mulagu.


Dalam bahasa Inggris dikenal :
Biasanya digunakan sebagai bahan dasar sambal, rujak atau makanan pedas lainnya. Cabai rawit juga dibuat menjadi chilli oil. Bisa juga digunakan sebagai pelengkap makanan gorengan.
  Bird Pepper Panjang cabai ini tidak lebih dari 2 cm, berwarna tembaga dengan rasa pedas yang mencolok. Dapa dibeli dalam bentuk segar ataupun kering. Digunakan sebagai bahan campuran berbagai masakan pedas.
  Cabai ceplik Sering disebut sebagai cabe hijau. Buahnya berbentuk bulat panjang dan langsing, lebih besar dari cabai kecil. Rasanya kurang pedas dibandingkan dengan cabai kecil dan cabai putih. Digunakan sebagai pemberi citarasa pedas pada berbagai masakan
  Cabai domba / Cengek domba rasanya pedas sekali, apalagi yang warna orange, dan ukurannya lebih besar daripada cabe rawit lainnya. Cengek domba ummnya dijadikan sambal, bumbu masak, digigit mentah sambil makan gorengan, pengobatan alami ala Cina dan lain-lain
  Cabai Kathur Buahnya tumbuh menjulang menghadap langit (ngathur, Jawa red). Warnanya hijau sewaktu muda dan jika telah masak berwarna merah tua. Karena jumlah bijinya sangat banyak, cabai ini terasa keras. Kadar airnya rendah sehingga dapat lebih awet, dan dapat disi Digunakan untuk berbagai macam masakan pedas
  Cabai jemprit Lebih pedas dari cabai rawit lainnya. Bentuknyakecil pendek, ujungnya runcing. Biasa digunakan menemani penganan gorengan di sunda disebut juga cengek.
  Cabai putih Sebenarnya warnanya kuning pucat. Rasanya lumayan pedas. Untuk yang ukuran besar dikenal sebagai cabai menado Banyak digunakan dalam berbagai macam masakan Menado, seperti tinorangsak.
3 Cabai merah Bentukmnya ada yang runcing mengerucut, ada pula yang membulat. Kulitnya tebal, rasanya kurang pedas Sering digunakan sebagai bahan baku aneka sambal, saus, dan sebagai campuran masakan yang tidak terlalu pedas lainnya.
4 Cabai hijau Sebenarnya Cabai hijau itu adalah cabe merah besar, tapi sudah dipanen saat masih muda ketika warnanya masih hijau.Rasanya tidak sepedas cabe merah besar atau cabai rawit. Cabai hijau sering digunakan sebagai campuran masakan, seperti tumis udang cabai hijau, oseng tempe cabai hijau dan sambal cabai hijau.
5 Paprika/Bell Pepper/Sweet Pepper (Capiscum annuum) Bentuknya seperti lonceng, besar, tekstur renyah dan keras, bagian dalamnya berongga. Dijual dalam keadaan segar dan bubuk. Sedangkan yang bubuk dapat memberikan efek pedas sedang pada masakan. Paprika memiliki beragam warna cantik, yaitu paprika merah, hijau dan kuning Paprika segar biasanya dicampur untuk bahan masakan, salad, campuran pizza, juga untuk mempercantik warna masakan. Rasanya cenderung manis, tapi jika di masak manisnya akan berkurang. Orang barat sering menggunakannya untuk membuat salad dan goulash,
6 Cabai keriting /Curly Chili Bentukanya keriting, kurus dan panjang. Terdapat cabe keriting merah dan cabe keriting hijau. Ukurannya lebih kecil daripada cabe merah besar. Sering digunakan dalam masakan Padang/minang, khususnya rendang atau kalio. Masakan yang menggunakan cabai keriting akan terasa lebih pedas daripada jika menggunakan cabai merah. Digunakan juga dalam masakan kari, cabai bubuk, bumbu balado dan rica-rica
7 Cabai Jepang/ Shisitto bentuk cabai ini beraneka ragam, adayang bentuknya meliuk-liuk. Dari bentuknya cabai ini mudah untuk di kenali. Warnanya hijau tua dan rasa cabai ini tidak terlalu pedas. Banyak ditemukan di swalayan Korea atau Jepang Karena rasanya tidak terlalu pedas cabai ini menjadi  favorit dalam masakan jepang dan korea.
8 Jalapeno Cabai ini berasal dari Mexico, warnanya hijau tua dan merah, bentuk lebih mirip peluru. Selain dalam bentuk utuh/ segar biasanya jalapeno juga ada dalam variasi keringnya, yang disebut dengan chipotles. Chipotles adalah jalapeno yang di asapkan Dapat digunakan untuk acar, mustar, dimasak menggunakan Minyak saus, Jalapeno yang diasapkan, Armadillo Eggs adalah (Daging Bacon Gulung, yang diisi dengan Cabai Jalapeno berisi keju leleh.)
9 Cabai jawa Disebut juga cabai jamu, lada panjang, atau cabai saja (Piper retrofractum Vahl. syn. P. longum), merupakan kerabat lada dan termasuk dalam suku sirih-sirihan atau Piperaceae. Dikenal pula sebagai cabai solak (Madura) dan cabia (Sulawesi). Digunakan sebagai bahan jamu tradisional.
10 CHERRY PEPPER / Cayenne chili Panjangnya 2-3 cm. Warnanya Merah terang, bentuknya tidak beraturan. Sekilas tampak seperti buah cherry. Rasanya cukup pedas. Dinegaranya India, cabai jenis ini dijual sepanjang tahun. Sebagai bahan campuran acar
11 Yellow banana pepper Bentuknya panjang seperti pisang. Terdapat dua warna di pasaran, yaitu merah dan kuning. Sering digunakan untuk membuat acar, kaserol, atau pasta. Cabai ini bisa juga diisi dengan nasi atau daging.
Nama cabai di daerah-daerah Indonesia yang terkenal di beberapa kota adalah cabe dan cengek (Sunda), lombok abang (Jawa), cabhi (Madura), campli(Aceh) , lasina (Batak Karo) , lado (Minangkabau) , tabia (Bali) ,sebia (Sasak/Lombok) , rica (Menado) , bisa (Sangir) , lada(Makasar) , siri (Ambon) , maricang (Halmahera) , rica lamo(Ternate Tidore) , maresen (Papua Barat), riksak (Papua Barat)
Ada pula jenis-jenis cabai yang memiliki tingkat kepedasan yang sangat tinggi dari berbagai belahan dunia. Berbagai jenis cabai lainnya yang ada dan terkenal di dunia adalah, Rocoto, Datil Pepper, Peter Pepper, Chilli Tepin, Bishop Crown Pepper, Red Savina Pepper, Thai Pepper, Cayenne atau Guinea Pepper, Serrano Pepper, Anaheim Pepper, Pimento atau cabe cheri, bhut jolokia, Habanero, dan Cabai Numex Twilight yang berwarna warni dan beragam bentuk, dan masih banyak lagi.
Demikian tadi beberapa jenis cabe yang umum di Indonesia, mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi kita semua.

Ciri-Ciri, Jenis dan Manfaat Cabai Rawit

Ciri-ciri dan Karakteristik Cabai Rawit

Tanaman cabai rawit merupakan salah satu bentuk tanaman perdu dan merupakan jenis tanaman musiman. Tinggi tanaman ini mencapai 50-100 cm. Tanaman ini memiliki dahan dan ranting yang penuh ditumbuhi oleh buah dan bunga. Produksi buah tanaman ini sangat tergantung pada jumlah cabang dan ranting, artinya semakin banyak cabang dan ranting maka akan semakin banyak pula jumlah buahnya. Akar tanaman cabai rawit termasuk akar serabut yang memiliki banyak cabang pada permukaan tanah, akar dari tanaman ini hanya dapat menembus tanah dangkal yang diperkirakan hanya mampu menembus kedalaman tanah sekitar 25-40 cm. Daun pada tanaman ini berbentuk lonjong dengan bagian ujung yang runcing dan tulang daun menyirip, panjangnya sekitar 4-8 cm dan lebar sekitar 2-4 cm.
Ciri-ciri dan Karakteristik Cabai Rawit
Cabai Rawit
Ciri-ciri dan Karakteristik Cabai Rawit
Bunga pada tanaman cabai rawit beredar pada setiap sela-sela ranting dalam keadaan menggantung, memiliki 4-6 kelopak bunga dengan panjang bunga kurang lebih sekitar 1-1,5 cm dan lebar sekitar 0,5 cm, serta panjang tangkai sekitar 0,5 cm. Sedangkan buah cabai rawit itu sendiri berbentuk lonjong dengan ujung runcing, ukurannya bervariasi ada yang berukuran besar dan adapula yang kecil. Buah cabai rawit yang masih muda umumnya tidak terlalu pedas, tetapi setelah tua atau setelah matang, rasanya akan berubah sangat pedas. Warna buah cabai ketika masih muda biasanya hijau muda dan akan berubah warna menjadi merah saat cabai rawit sudah matang, warna inilah yang bisa digunakan untuk membedakan apakah cabai rawit sudah matang atau belum dan bagaimana rasanya.
Cabai rawit disebut-sebut berasal dari Amerika selatan yang kemudian dibudidayakan oleh orang-orang Indian untuk keperluan memasak. Entah kapan cabai rawit mulai masuk dan dibudidayakan di Indonesia, yang jelas saat ini di Indonesia cabai rawit menjadi salah satu bumbu masak yang banyak dicari dan digunakan dalam berbagai menu masakan. Tanaman dari bumbu masak ini saat ini juga sudah tersebar di seluruh penjuru dunia.

Jenis-jenis Cabai Rawit

Berdasarkan ukuran dan warnanya, jenis cabai rawit dibagi menjadi tiga, yaitu:
  1. Cabai rawit kecil
    Jenis cabai rawit ini memiliki bentuk buah yang kecil, berwarna hijau, dan berdiri tegak pada tangkainya.
  2. Cabai rawit putih
    Adalah buahnya yang berbentuk relatif lebih besar dibandingkan cabai rawit kecil, dan memiliki warna putih pada waktu muda dan berubah menjadi warna jingga ketika tua atau ketika telah matang.
  3. Ceplik
    Adalah cabai rawit dengan buah yang besar, memiliki warna hijau pada waktu muda dan berubah menjadi warna merah pada saat tua atau ketika matang.

Manfaat dan Kandungan Cabai Rawit

Manfaat Cabe Rawit
Manfaat Cabe Rawit
Cabai rawit itu sendiri ternyata memiliki kandungan kapsaisin, kapsantin, karotenoid, alkaloid, resin, minyak asiri, serta vitamin A dan C. Oleh karena cabai rawit memiliki berbagai kandungan tersebut, maka cabai rawit memiliki banyak manfaat, di antaranya: membantu menambah nafsu makan, menormalkan kembali kaki dan tangan yang lemas, meredakan batuk berdahak, melegakan hidung tersumbat pada sinusitis, migrain, mengurangi resiko kanker, dan mengurangi resiko stroke. Cabai rawit juga disebut-sebut sebagai antibiotik alami.

Mengenal Tanaman Cabai

Masyarakat Indonesia secara umum sudah tidak asing lagi dengan tanaman cabai. Buah dari tanaman ini biasa dipergunakan sebagai bumbu masak maupun dimakan segar bersama makanan ringan. Tanaman ini memiliki beragam varietas, mulai dari cabai rawit, cabai keriting, cabai besar, hingga cabai paprika yang merupakan jenis cabai termahal saat ini.


Jenis Cabai

Cabai pada dasarnya terbagi atas dua golongan utama, yaitu cabai besar (Capsicum annum L.) dan cabai rawit (Capsicum frutescens L.) Cabai besar terbagi menjadi dua golongan, yaitu cabai pedas (hot pepper) dan cabai paprika (sweet pepper). Pada artikel ini kami akan mengulas cabai besar pedas (Capsicum annum var. longum L.)

Asal Usul dan Perkembangan Tanaman Cabe

Tanaman cabai (hot pepper) berasal dari daratan Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Tanaman tumbuh kira-kira sejak 2500 tahun sebelum Masehi. Masyarakat yang pertama kali memanfaatkan dan mengembangkan cabai adalah orang Inca di Amerika Selatan, orang Maya di Amerika Tengah, dan orang Aztek di Meksiko. Mereka memanfaatkan cabai sebagai bumbu masakan. Christopher Colombus yang mendarat di pantai San Salvador pada tanggal 12 Oktober 1492 menemukan penduduk setempat banyak yang menggunakan buah merah menyala berasa pedas sebagai bumbu masakan. Kemudian Columbus membawa cabai dari benua Amerika ke Spanyol untuk dipersembahkan kepada Ratu Isabella sebagai hasil temuannya di benua Amerika. Pada tahun 1500-an, bangsa Portugis mulai memperdagangkan cabai ke Makao dan Goa, kemudian masuk ke India, Cina, dan Thailand. Sekitar tahun 1513 kerajaan Turki menduduki wilayah Portugis di Hormuz, teluk Persia. Saat Turki menduduki Hongaria, cabai pun dibudidayakan di Hongaria.

Hingga sekarang belum ada data yang pasti mengenai kapan tanaman ini dibawa masuk ke Indonesia. Menurut dugaan, kemungkinan komoditas cabe dibawa oleh saudagar-saudagar dari Persia ketika singgah di Aceh. Sumber lain menyebutkan bahwa cabai masuk ke Indonesia dibawa oleh bangsa Portugis.

Morfologi Tanaman Cabe

Cabai termasuk tanaman semusim (annual) yang berbentuk perdu, tumbuh tegak dengan batang berkayu dan bercabang banyak. Tinggi tanaman dewasa antara 65–170 cm dan lebar tajuk 50–100 cm.

Dalam dunia tumbuh-tumbuhan (Plantarum), tanaman ini tergolong dalam tumbuhan yang menghasilkan biji (Spermatophyta). Biji cabai tertutup oleh kulit buah sehingga termasuk dalam golongan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae). Lembaga pada bijinya terbagi dalam dua daun lembaga, sehingga dimasukkan dalam kelas tumbuhan berbiji belah (Dicotyledoneae). Hiasan bunga cabai termasuk lengkap, yaitu terdiri atas kelopak dan mahkota, dengan daun-daun mahkota yang berlekatan menjadi satu, sehingga dimasukkan dalam sub-kelas Sympetalae. Cabai termasuk dalam keluarga terung-terungan (Solanaceae).

Klasifikasi Tanaman Cabe

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas  : icotyledoneae
Subkelas : Sympetalae
Ordo : Tubiflorae (Solanales)
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum annum L.

Anantomi Cabe

Akar Cabe

Perakaran cabai merupakan akar tunggang yang terdiri atas akar utama (primer) dan akar laterl (sekunder). Dari akar lateral keluar serabut-serabut akar (akar tersier). Panjang akar primer tanaman berkisar 35–50 cm. Akar lateral menyebar dengan panjang berkisar 35–45 cm.

Batang Cabe

Batang utama tanaman tegak lurus dan kokoh, tinggi sekitar 30–40 cm, dan diameter batang sekitar 1,5–3,0 cm. Batang utama tanaman berkayu dan berwarna cokelat kehijauan. Pada budidaya cabai intensif pembentukan kayu pada batang utama mulai terjadi pada umur 30–40 hari setelah tanam (HST). Pada setiap ketiak daun cabai akan tumbuh tunas baru yang dimulai pada umur 10–15 HST. Namun pada budidaya cabai intensif, tunas-tunas baru itu harus dirempel.

Dilihat dari pertumbuhan tanaman, pertambahan panjang tanaman cabe diakibatkan oleh pertumbuhan kuncup secara terus-menerus. Pertumbuhan tanaman seperti ini disebut pertumbuhan simpodial. Cabang primer akan membentuk percabangan sekunder dan cabang sekunder membentuk percabangan tersier terus- menerus. Pada budidaya cabai secara intensif akan terbentuk sekitar 11–17 percabangan pada satu periode pembungaan.

Daun Cabe

Daun cabai berwarna hijau muda sampai gelap. Daun ditopang oleh tangkai daun. Tulang daun cabe berbentuk menyirip. Secara keseluruhan bentuk daun cabai besar adalah lonjong dengan ujung daun tanaman meruncing.

Bunga dan Buah Cabe

Seperti umumnya famili Solanaceae, bunga cabai berbentuk terompet (hyporcrateriformis). Bunga cabe tergolong bunga yang lengkap (completus) karena terdiri dari kelopak bunga (calyx), mahkota bunga (corrola), benang sari (stamen), dan putik (pistillium). Alat kelamin jantan (benang sari) dan alat kelamin betina (putik) cabe terletak dalam satu bunga sehingga disebut berkelamin dua (hermaphroditus). Bunga cabai tumbuh di percabangan (ketiak daun), terdiri dari 6 helai kelopak bunga berwarna hijau dan 5 helai mahkota bunga berwarna putih.

Tangkai putik berwarna putih dengan kepala putik berwarna kuning kehijauan. Dalam satu bunga cabai terdapat satu putik dan enam benang sari. Tangkai sari berwarna putih dengan kepala sari berwarna biru keunguan. Setelah penyerbukan akan terjadi pembuahan. Pada saat pembentukan buah cabe, mahkota bunga rontok tetapi kelopak bunga tetap menempel pada buah cabai.

Bentuk buah cabe bervariasi, tergantung pada varietasnya.

Manfaat Cabai Untuk Kesehatan

Manfaat cabe untuk kesehatan.

 Cabe merupakan salah satu bumbu dasar untuk penyedap rasa masakan, umumnya berwarna merah menyala atau hijau tua. Jika cabe dibelah, maka kita akan menemukan tangkai putih di dalamnya yang mengandung zat capsaicin yang seperti minyak dan menyengat sel-sel pengecap lidah. Zai inilah yang mengakibatkan cabe menjadi pedas dan panas di lidah ketika kita mengkonsumsinya. Tapi zat ini jugalah yang membuat orang ketagihan dan kecanduan saat menyantap makanan. Namun, dibalik sensasi rasa pedasnya terdapat berjuta manfaat dan kandungan gizi yg belum kita ketahui sebelumnya. Selain berkhasiat untuk meningkatkan nafsu makan juga memiliki manfaat lain untuk tubuh.

Contohnya, pada cabe rawit yang rasa pedasnya luar biasa, ternyata mengandung vitamin C dan betakaroten (provitamin A) yang konon dapat mengalahkan kandungan pada buah-buahan seperti mangga, nanas, papaya atau semangka. Bahkan menurut penelitian, kadar mineralnya, terutama kalsium dan fosfor mengungguli ikan segar. Sebetulnya di antara jenis-jenis cabai lainnya, paprika merah memiliki kandungan vitamin C yang paling tinggi, hingga dua kali lipat. Sementara kadar betakarotennya pun lebih unggul dibandingkan dengan paprika hijau, 9 kali lebih besar. Sebagian besar kandungan betakaroten paprika terkonsentrasi pada bagian di dekat kulit. 
Berikut ini manfaat cabe yang lainnya yaitu :
Penyembuh Luka
Jika jari Anda secara tidak sengaja teriris pada saat memasak, pada umumnya Anda akan mencari obat merah untuk menyembuhkannya. Namun walaupun Anda telah member obat merah pada luka, rasa sakit/nyeri tetap saja berasa kuat. Alternatif obat merah yang tidak hanya mencegah infeksi tapi juga segera meredakan rasa nyeri dan pendarahan sehingga mempercepat proses penyembuhan adalah cabe merah. Caranya, adalah cabe merah dikeringkan kemudian ditumbuk sampai halus. Setelah itu ditaburkan pada luka-luka. Bubuk cabai tersebut tidak akan membuat perih luka Anda. Justru sebaliknya, cabe akan menghentikan dengan cepat nyeri dan pendarahan yang ada. Ini disebabkan karena adanya zat capsaicin pada cabe merah yang menghilangkan rasa sakit.

Pereda Demam Tinggi
Dibandingkan dengan pengobatan konvensional, mengatasi demam tinggi dengan cabe merupakan solusi alternatif yang mudah, murah dan cepat. Tapi yang dugunakan bukan buah cabenya tapi daunnya. Caranya, pertama ambil segenggam daun cabai rawit, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan 1 sendok minyak selada dan campurkan kedua bahan ini sampai rata. Setelah itu tempelkan ramuan pada ubun-ubun atau dibalurkan pada seluruh badan. Selimuti badan penderita dengan selimut yang tebal. Tak berapa lama, badan akan mengeluarkan keringat, sehingga panas badan akan menurun dengan cepat.

Meredakan pilek dan hidung tersumbat
Karena cabe mengandung zat capsaicin yang dapat mengencerkan lender, sehingga lendir yang tersumbat dalam rongga hidung akan menjadi encer dan keluar. Akibatnya, hidung menjadi tidak tersumbat lagi. Ini berlaku pada sinusitis dan juga batuk berdahak.

Mencegah Stroke
Cabe dapat memperkecil risiko terserang stroke, penyumbatan pembuluh darah, impotensi, dan jantung koroner. Karena, dengan mengkonsumsi capsaicin secara rutin darah akan tetap encer dan kerak lemak pada pembuluh darah tidak akan terbentuk. Sehingga, darah akan mengalir dengan lancar. Jadi, cabe juga berkhasiat mengurangi terjadinya penggumpalan darah (trombosis).

Meringankan sakit kepala dan nyeri sendi
Pernah dengar kan nasihat kalau pusing, makan yang pedas-pedas? Nasihat itu ada benarnya karena rasa pedas yang ditimbulkan capsaicin dapat menghalangi aktivitas otak ketika menerima sinyak rasa sakit dari pusat sistem saraf. Terhambatnya perjalanan sinyal ini akan mengurangi rasa sakit yang kita derita. Selain itu cabe berkhasiat juga untuk meredakan migrain.

Meningkatkan nafsu makan
Karena capsaicin dapat merangsang produksi hormon endorphin, hormon yang mampu membangkitkan rasa nikmat dan kebahagiaan. Sehingga, nafsu makan menjadi bertambah.

Menurunkan kadar kolesterol dan sebagai antibiotik alami

Memiliki kandungan antioksidan
Yang dapat digunakan untuk mengatasi ketidaksuburan (infertilitas), afrodisiak, dan memperlambat proses penuaan. (source : beha-titi.blogspot.com)
Semua manfaat cabe tersebut akan kita dapatkan, jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, karena jika tidak justru cabe dapat mengakibatkan sakit perut yang dahsyat bagi pengkonsumsinya.